Menjamu Milan, Senin (25/2), Inter kebobolan terlebih dahulu oleh gol Stephan El Shaarawy di babak pertama. Namun, Nerazzurri memaksakan skor jadi sama kuat berkat pemain pengganti Ezequiel Schelotto di babak kedua.
Dengan hasil ini, Milan pun mengoleksi 45 poin di peringkat tiga klasemen sementara, sedangkan Inter satu poin dan satu anak tangga di bawahnya.
Meski bertindak sebagai tim tamu, Milan justru lebih mendominasi di babak pertama. Selain unggul penguasaan bola, mereka juga menciptakan lebih banyak peluang. Rossoneri bahkan unggul terlebih dahulu di menit 26 setelah Muntari men-dispossess Antonio Casano, membuat Boateng bisa mengirim through pass matang kepada El Shaarawy, yang menuntaskannya dengan finishing cemerlang menggunakan bagian luar kaki kanan.
Little Pharaoh mencetak golnya yang ke-16 di Serie A musim ini dan membawa Milan memimpin atas sang rival sekota.
Setelah itu, arena seolah menjadi panggung pertarungan Mario Balotelli vs Samir Handanovic. Tercatat tiga shot on target dilepaskan Balotelli ke gawang mantan klubnya, termasuk sundulan meneruskan corner El Shaarawy dan sebuah eksekusi tendangan bebas, tapi Handanovic sigap di bawah mistar.
Inter sendiri bukan tanpa peluang. Dengan dikomandani Javier Zanetti, yang tampil sebagai starter di Derby della Madonnina ke-40 secara beruntun dalam kariernya, Inter berusaha balik menekan. Namun, duashot mereka melalui Rodrigo Palacio dan Cassano masih bisa diamankan oleh Christian Abbiati.
Sektor kanan Inter, yang dijaga Yuto Nagatomo dan Andrea Ranocchia, beberapa kali dipaksa bekerja keras akibat kombinasi El Shaarawy dan Mattia De Sciglio, tapi skor 1-0 untuk Milan tak berubah hingga jeda.
Sepuluh menit babak kedua berjalan, Inter mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan lewat tendangan Fredy Guarin dari crossingPalacio, tapi Abbiati menepisnya. Bola rebound berusaha disambar Cassano, tapi upayanya digagalkan tiang gawang.
Pada menit 71, barulah kerja keras Inter membuahkan hasil. Hanya dua menit masuk sejak menggantikan Cambiasso, Schelotto membuat Giuseppe Meazza bergemuruh ketika sundulannya memanfaatkan crossing Nagatomo menembus gawang Abbiati dan mengubah skor jadi sama kuat 1-1.
Setelah gol penyama kedudukan Schelotto, jalannya laga sedikit berubah. Milan, yang sebelumnya nyaman mengalirkan bola, mendadak seolah menemui jalan buntu. Masuknya Massimo Ambrosini untuk melakoni derby-nya yang ke-20 di penghujung laga pun tidak banyak membantu.
Milan bahkan hampir kebobolan di masa injury time ketika sundulan Schelotto meneruskan crossing Cassano mengarah ke gawang mereka, tapi beruntung Abbiati dapat mementahkannya.
Skor 1-1 bertahan hingga wasit Paolo Mazzoleni meniup peluit panjang dan Milan pun memastikan posisi mereka di klasemen tidak tergeser oleh Inter.
Skor imbang dalam bentrokan Inter kontra Milan terakhir kali tercipta 20 pertandingan lalu, tepatnya saat kedua tim bermain tanpa gol pada Oktober 2004.
Milan sejatinya sedikit lebih diunggulkan daripada Inter dalam Derby della Madonnina edisi ke-221 ini. Selain posisi yang lebih baik di klasemen dan belum terkalahkan sejak awal 2013, Milan juga baru saja mencatatkan kemenangan spektakuler atas Barcelona di Eropa.
Namun, dalam derby, banyak faktor X yang bisa jadi penentu. Rekor pertemuan terkini lebih memihak Inter. Dalam tiga bentrokan terakhir,Nerazzurri lah pemenangnya. Selain itu, dalam 10 laga kandang terakhirnya di Serie A, pasukan Andrea Stramaccioni juga belum terkalahkan.
Kali ini, tidak ada pemenang, tapi baik Inter maupun Milan mungkin bisa menerimanya. Tak ada kemenangan derby keempat secara beruntun untuk Inter, tapi mereka sukses memperpanjang catatan laga kandang tak terkalahkannya menjadi 11. Sementara itu, skuad Massimilano Allegri meneruskan unbeaten streak-nya sepanjang 2013.
Rekor Derby Della Madonnina pun tetap 81 kemenangan untuk Milan, 77 untuk Inter, dan imbang berubah jadi 63.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !